Dompet Sosial Madani Bali (DSM Bali) adalah Lembaga Amil Zakat yang bergerak di bidang Sosial Kemanusiaan. Didirikan pada bulan Agustus 2001 yang telah mendapatkan Rekomendasi MUI (Majelis Ulama Indonesia) Provinsi Bali sebagai Lembaga Amil Zakat Provinsi Bali . DSM Bali juga terdaftar pada DISKESOS Nomor: 466.3/486/BOPS /DISKESOS.
Dengan jargon CARE FOR HAMONY, sekarang DSM Bali telah didukung oleh lima ribuan Donatur Tetap maupun Tidak Tetap, baik perorangan, komunitas maupun Korporate.
DSM Bali dan Potensi Donatur yang berjumlah ribuan tersebut akan semakin dasyat apabila adanya suatu media atau sinergi dalam rangka mengenalkan jati diri, visi dan misi sosialnya untuk membantu saudara kita yang kurang beruntung dan mengambil peran dalam membangun Bali yang kita cintai.
KEMISKINAN DI BALIK GEMERLAP BALI
The Best Island in Asia Pasific itulah penghargaan yang diberikan oleh Destin Asian Award 2008 baru-baru ini. Wajar saja karena nama Bali lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara daripada nama Indonesia. Menyaksikan Bali dari kemasyuran tempat wisatanya seperti Kuta, Sanur, Nusadua, Tanah lot adalah gambaran kemakmuran, eksotis, serba mentereng, megah, mewah, dan bahkan glamor.
Potret wisata Bali terutama di daerah Badung dan sebagian Kota Denpasar, seakan mengisahkan Bali bebas dari kontaminasi virus kemiskinan. Sungguh, Bali dari tampilan wajah pariwisatanya, seakan meyakinkan pengunjung bahwa provinsi ini tidak lagi tersentuh kemiskinan. Benarkah sebuah kesimpulan yang hanya berdasarkan kesaksian empiris seperti itu?
Data BPS 2006 tentang angka kemiskinan di Bali menunjukkan masih cukup tinggi jumlah keluarga miskin di Bali yaitu 147.044 KK. Jumlah terbesar berada di Buleleng, yaitu 47.908 KK. Berikutnya di Karangasem (41.826 KK), Bangli (13.191 KK), Tabanan (11.672 KK), Klungkung (8.460 KK), Gianyar (7.629 KK), Jembrana (6.998 KK), Badung (5.201 KK), dan Denpasar sebanyak 4.159 KK.
Mari kita tengok hasil survey Dompet Sosial Madani Bali (DSM Bali) pada pertengahan tahun 2006. Survei dilakukan selama 3 bulan di 67 kampung/desa di Bali yang meliputi wilayah Karangasem, Klungkung, Gianyar, Bangli, Buleleng, Tabanan, Jembrana, Badung dan Denpasar. Desa/kampung tersebut diambil sebagai lokasi survei berdasarkan banyaknya penduduk muslim yang bertempat tinggal di desa/kampung tersebut dan juga bedasarkan rekomendasi dari tokoh-tokoh muslim di Bali.
Dari hasil survei yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dari 413 responden yang meliputi 67 desa/kampung di seluruh Bali, diketahui bahwa sebagian besar bermatapencaharian sebagai buruh/tukang (29,5%), pedagang (21,1%), dan petani (16,5%) dengan penghasilan rata-rata kurang dari 200 ribu/bulan (52,5%) dan sebagian besar memiliki hutang (77,5%). Dilihat dari latar belakang pendidikan, sebagian besar responden telah tamat SD (33,7%) dan tidak tamat SD (27%).
TANGGUNG JAWAB KOLEKTIF
Jika kita meluangkan waktu memperhatikan realitas Sosial yang ada di Bali bahwa di balik gemerlap pariwisata dan bisnis dolar di Bali terdapat banyak suadara kita yang memerlukan uluran tangan kita. Kemiskinan, kebodohan, pengangguran dan ketimpangan sosial lainnya adalah tangungjawab kolektif kita.
Tanggung jawab ini tidak bisa dipikul oleh segelintir orang ataupun sedikit Lembaga Sosial tertentu saja bahkan tidak juga hanya pemerintah. Maka diperlukan sinergi antara semua potensi yang ada. Baik Pemerintah, LSM/NGO, Corporate, Individu dan para profesional dalam rangka membangun Bali.
Karena itu DSM Bali menawarkan suatu sinergi yang saling menguntungkan dalam bidang sosial kemanusiaan sebagai bentuk tanggung jawab kita secara kolektif, Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat.
VISI
Sebagai lembaga nirlaba pengelola zakat berdasarkan prinsip-prinsip amanah, mandiri, dan profesional guna meningkatkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
MISI
• Memberikan kontribusi bagi terselenggaranya manajemen amil zakat yang amanah dan profesional.
• Mendorong terwujudnya kepedulian masyarakat kepada kaum dhuafa menuju keberdayaan dan kesejahteraan.
• Menumbuhkembangkan sinergi pengelolaan dana ZISWAF dan dana sosial lainnya di Propinsi Bali.
• Meningkatkan daya guna dan hasil guna dana ZISWAF dan dana sosial lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dhuafa.
GRAND STRATEGY
Memperkuat sistem manajemen, program, komunikasi, jaringan dan kemitraan.
PRINSIP LEMBAGA
• Akhlakul karimah
• Ukhuwah Islamiyah
• Kemaslahatan
• Profesional
• Independen
• Berkelanjutan
PROGRAM UNGGULAN DSM BALI:
• Pemberian bantuan beasiswa pada Anak Sekolah yang tidak mampu seluruh Bali.
• Pelayanan kesehatan orang tidak mampu dengan membuka Layanan Kesehatan Madani (LKM), Buka setiap hari (kecuali hari minggu). Jl. P. Buton No. 8 Denpasar.
• Pelatihan Kewirausahaan dan Kursus Gratis di Taman Padang Lalang, Jl. Padang Lalang, Mehendradata – Denpasar. (Telah dibuka Kelas Entrepreneurship, Bahasa Inggris dan Pelatihan Menjahit)
• Rumah Asuh Madani. Terletak di Denpasar dan Negara yang menampung anak-anak sekolah dari keluarga tidak mampu dengan memberikan sekolah yang baik dan pembinaan akademik dan non akademik.
• Bantuan Dompet Kemanusiaan meliputi Biaya Pengobatan, Pendidikan, Kebutuhan Pokok, Bencana alam dan lain-lain.
• Tebar Hewan Quran (THK) ke seluruh pelosok Bali.
MITRA LEMBAGA DSM BALI
• Dompet Dhuafa Republika (Jakarta)
• Pos Keadilan Peduli Ummat (Jakarta)
• Aksi Cepat Tanggap (Jakarta)
• Al Azhar Peduli Ummat (Jakarta)
• Dompet Amal Ibnu Abbas (Mataram NTB)
• Lembaga Pengembangan Insani (Bogor)
• Yayasan Dana Sosial Al Falah (Surabaya)
• Lembaga Manajemen Infaq (Surabaya)
• Rumah Infaq Zakat & Kemanusiaan (Jember)
nama pendirinya siapa
BalasHapus